Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

The Reds (Not) Devil


Sebelum memulai postingan kali ini, ada baiknya kita mengheningkan cipta untuk sodara-sodara kita yang merupakan fans  dari dari Machester United atas kekalahannya saat melawan Liverpool kemaren. Semoga tangisan mereka saat ini akan abadi minamal sampai musim ini berakhir. Amiiin.

Gue, yang merupakan Fans Liverpool atau biasa di sebut The Kops, mungkin akan terlalu Naif jika tak menikmati kesenangan atas penderitaan para Fans MU di luar sana. Sebenarnya hasil akhir pertandingan sudah diketahui sejak awal. Pertandingan tersebut tetap dilaksanakan hanya untuk menentukan berapa gol yang akan di cetak oleh para pemain Liverpool ke gawang David De Gea. David De Gea sendiri  terlihat lebih memilih untuk tetap berseragam Atletico Madrid yang bersaing dengan Barca Madrid alih alih bersaing dengan tim sekelas Southampton dan Newcastle bersama MU.

Pertandingan sendiri berjalan tidak seimbang, meskipun bermain di tandang, ternyata Liverpool mampu mendominasi jalannya pertandingan. Hal ini tentunya bukan lah hal yang spesial. Ini dikarenakan dengan gaya bermain Liverpool yang mengedepankan possesion football. Di tambah dengan lawan yang kastanya sekarang setara dengan tim sekelas Norwich City.

Gol pertama dan kedua Liverpool di cetak oleh sang kapten, Steven Gerrard melalui tendangan penalti. Ini menjadikan Steven Gerrard pemain paling sering mencetak gol di Old Trafford selain pemain MU sendiri. 2 gol penalti Gerrard juga, menancapkan namanya di urutan ke 3 sebagai pemain yang paling sering mencetak gol di EPL melalui tendangan penalti setelah Alan Shearrer dan Frank Lampard.

Dan gol terakhir di laga tersebut, di cetak oleh pemain yang paling dibenci seantero Old Trafford + Negara Ghana, ya siapa lagi kalo bukan Luis Suarez. Lolos dari jebakan Off Side, Suarez dengan dengan cerdik mendapatkan bola dari assist atau lebih tepat tendangan nyasar Sturridge, yang diteruskan melalui sontekan mengecoh David De Gea. Manchester United 0-3 Liverpool.

Seperti gue bilang sebelumnya, pemenang tim ini sudah d ketahui sejak awal, tinggal berapa jumlah gol yang bersarang di gawang David de Gea. 3 gol tentunya sangat sedikit jika dilihat peringkat tim yang Liverpool lawan tersebut. Mungkin para pemain Liverpool menganut pribahasa “Yang berlebihan itu engga baik” maka hanya 3 gol saja yang mereka cetak....Engga banyak kaan.

Pertandingan itu sendiri seperti sebuah karma....bukan yang ada di bulan puasa, itu korma. Manchester United yang berpuluh-puluh tahun selalu di bantuk oleh wasit, maka di pertandingan tersebut wasit bersifat netral. Dan mereka (MU) tak berdaya dengan kondisi tersebut. No Referee no Party Bitch.

Sudah lah menjelek-jelekan tim MU beserta para Fans nya. Karena seperti sebuah pribahasa “Jangan lah menghina tim yang sudah hina”.

Semoga juga tidak fans MU yang tersakiti dalam tulisan ini. GGMU....Gue Gagal Menang Uuuuuwwh

Post a Comment for "The Reds (Not) Devil"